Selasa, 23 Maret 2010

Prestasi Dan Sebuah Payung :: Dua hal berbeda yang bisa saling keterkaitan


Sahabat maya ...
setelah sekian lama tidak menerbitkan artikel, gatel juga ... kesibukan mengejar target triwulan pertama membuat lupa luangkan waktu untuk saling berbagi cerita dan bahagia

Hal menarik yang ingin diceritakan kali ini adalah tentang arti sebuah prestasi dan sebuah payung, apa menariknya ? mari kita bahas dimana sisi menariknya.
Sepekan yang lalu, diawal bulan pertama saya mengadakan pertemuan internal, membahas evaluasi dan rencana kerja triwulan pertama yang telah dan akan dilakukan.
kegiatan perkegiatan kita bahas, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja awal, mana kegiatan yang sudah close, progress dan bahkan masih open.
Alhamdulillah ... di Triwulan pertama ini, semua masih sesuai rencana kerja, bahkan ada beberapa kegiatan yang telah tercapai melebihi target awal.
Semua itu berkat kerjasama di internal Tim dan Suport dari rekan-rekan lainnya, patut kita syukuri, karena itulah yang akan menjadi bekal di tahapan selanjutnya.
Yang menarik .. ketika evaluasi sudah dilakukan, ada pertanyaan, perlukah Apresiasi diberikan atas prestasi yang telah dicapai ??
Ini memang sebuah pertanyaan klise yang selalu berulang, penghargaan ..penghargaan atas prestasi yang telah dilakukan.

Bagi sebagian orang ini bisa menjadi tools untuk memicu prestasi yang lebih baik, bagi sebagian lagi, hal biasa karena prestasi sudah menjadi kewjiban yang memang harus dicapai.
sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi ini, dikarenakan latar belakang masing-masing jabatan atau kepentingan.
Sahabat maya ... bagaimana kalau dari sudut pandang penulis, baiklah mari kita lanjutkan pembahasan ini.
Apresiasi atas prestasi adalah hal mutlak yang harus diberikan, karena itu merupakan tools yang bisa memicu prestasi kerja yang lebih baik.
Persoalannya sekarang adalah, apakah bentuk apresiasi yang harus diberikan ??? Apresiasi yang diberikan bisa berupa materi atau hanya sekedar ucapan atau piagam sederhana,
itu bisa disesuaikan dengan kadar kemampuan finansial yang ada. tetapi intinya itu harus diberikan.
Apresiasi atas prestasi yang diberikan harus melewati proses penilaian yang benar, karena jangan sampai ini diberikan kepada orang yang tidak tepat,
sehingga bisa menimbulkan persepsi berbeda yang malah menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mempunyai jawaban.
Rumit juga, dikasih salah nggak dikasih juga salah ... untuk lebih mudahnya, mari kita lihat tahapan-tahapan berikut ini.
1. Apresiasi atas prestasi harus mempunyai ukuran yang jelas
Hal pertama ini mutlak harus ada, karena nanti seorang atasan akan mudah menilaianya. buka kembali dokumen rencana kerja dan target awal, perhatikan baik-baik indikator pencapainya.
apakah memang sudah sesuai atau belum. secara umum indikator keberhasilan bisa diukur secara kuantitatif dan kualitas. ikuti kesepakatan awal, jangan dulu melebar, jika memang secara real ini sudah tercapai
kenapa tidak apresiasi atas prestasi diberikan.
Untuk mudahnya kita ambil contoh sebagai berikut, seorang sales akan dibilang berprestasi jika dia sudah bisa mampu menjual selama 3 Bulan 1000 pasang sepatu,
dengan batas maksimal biaya yang dikeluarkan adalah 20 %.
ini patokan awal yang harus dipegang dan disepakati. jika harga satu pasang sepatu adalah Rp.300.000 maka satu sales selama 3 bulan akan mengumpulkan Rp.300.000.000. jika mempunyai tiga sales maka selama 3 bulan akan terkumpul Rp.900.000.000,- ( ini hanya ilustrasi, untuk memudahkan penilaian)
2. Tentukan bentuk apresiasi yang akan diberikan
hal kedua ini mudah-mudah susah, karena bersangkutan dengan tingkat kepuasan. bisa dipilih bisa berupa barang, pujian atau sekedar piagam. tetapi intinya ini harus konsisten diberikan secara berkala,
berdasarkan parameter penilaian sesuai point pertama yang telah dijelaskan.
untuk mudahnya kita ambil contoh sbb :
Berdasarkan sisi finansial, akhirnya diputuskan apresiasi yang diberikan berupa piagam dan Payung
harga satu buah payung plus bingkai piagam misal Rp. 50.000,- jadi selama tiga bulan harus disediakan 9 buah payung plus bingkai piagam. total harga payung dan bingkai piagam yang harus disiapkan adalah Rp.450.000.
jadi Target Rp.900.000.000 kita akan tukar dengan pengeluaran beli payung sebesar Rp.450.000.
Nah, ini contoh indikator yang harus disepakati diawal oleh masing-masing bagian.
a. Jika tercapai 100 % : mendapatkan 3 buah payung
b. Jika tercapai 85 % : mendapatkan 2 buah payung
c. Jika tercapai 50 % : mendapatkan 1 buah payung
d. Jika tercapai dibawah 50 % : Cukup Piagam dan peringatan tentunya.
Maka, jika sisa stok payung masih banyak .. hati- hati neh, jangan senyum dulu, sepertinya target penjualan belum tercapai.
3. Tentukan personal yang terlibat
Hal yang tak kalah peliknya adalah, bagaimana jika prestasi yang diraih atas kerjasama tim bersama. ini juga mudah-mudah susah.
Kenapa dikatakan mudah, coba identifikasikan kembali, pekerjaan tersebut memerlukan siapa sajah, oh ternyata butuh bagian ini bagian itu. lalu umumkan secara formal atau hubungi kepala bagian masing-masing divisi terkait, siapa sajah personal yang akan dilibatkan. jika itu sudah ada, maka sebenarnya tidaklah sulit itu dilakukan. buatkan semacam dokumen keterlibatan dlam project yang diketahui oleh pimpinan masing-masing bagian.
Lalu bagaimana untuk bagian lain yang sifatnya memang mengcover semua pekerjaan, seperti bagian umum, keuangan atau help desk. khusus untuk hal ini, harus dibuat parameter dan spesifikasi tersendiri. sehingga tidak merasa terabaikan.
4. Umumkan secara transparan dan berkala
Ini menjadi hal terpenting yang harus dilakukan, untuk antisipasi persepsi ganda dan gejolak pertanyaan yang ada.
jika semua tahapan dilakukan secara baik dan benar, penulis yakin, tidaklah sulit sebuah prestasi diberikan.

Jadi intinya, hati-hatilah jika stok payung kita masih banyak, karena ini menjadi indikator banya target yang belum tercapai.

Catatan tambahan :
- Penulis adalah salah seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta dibidang IT, suka hal-hal yang bersifat sosial dan menantang.
- Payung : sebuah benda sederhana untuk melindungi diri dari sengatan panas dan rintik hujan, masuk 5 besar jenis hadian yang sering diberikan saat hut kemerdekaan dan toko-tokom kelontong
- Sales : Jenis pekerjaan yang membutuhkan skil menjual. biasanya dibuat target dan hitungannya berdasarkan komisi penjualan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar