Rabu, 14 April 2010

Menyerahlah dengan strategi ... Pikirkan dan segera ambil tindakan .......... Lakukanlah

" Jangan Menyerah .. Jangan Menyerah ..jangan menyerah ...jangan Menyerah ..ah..ahh ..ahhh ....Menyerahlah .................." (Diilhami D Masiv Band) Jika membaca sekilas judul artikel kali ini, pasti sahabat maya mempunyai bermacam-macam persepsi. mungkin ada yang berkata, "Kok judul gitu, menyuruh hidup pesimis, gampang menyerah..elehan...", atau bahkan tidak jadi melanjutkan membacanya, yah sah -sah saja, tetapi lebih fair kalau sahabat maya baca sampai akhir, karena itu lebih baik kayaknya. selamat menikmati .... Sahabat maya, perjalanan hidup memang penuh misteri, detik tiap detik kita lalui, tanpa tahu pasti hari selanjutnya kita hanya bisa menduga, mengira-ngira, berdasarkan pengalaman hidup selanjutnya, menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi tetapi intinya hari besok tetap sebuah misteri, sampai kita tahu pasti setelah melaluinya. Percaya atau tidak itulah kehidupan... Sewaktu saya kecil, saya mempunyai teman yang menjadi rival berat di kelas. kami sekolah mulai dari kelas 1 Ibtidaiyah (Sama dengan SD) sampai dengan Tsanawiah (SMP) bersama -sama tetapi tidak pernah saya menjadi juara pertama, saya hanya menjadi bayangannya di level 3 besar. pada akhirnya kami kuliah, dan saya kuliah selesai tepat waktu dan nilai yang lumayan. tetapi teman saya tersebut, ternyata kuliahnya tidak selesai dan sekarang kebali ke kampung. seharusnya, jika melihat perjalan proses, mungkin saya tidak lebih baik..tetapi, itulah misteri kehidupan. Baik kita lanjutkan ... Sampai saat ini, saya tidak habis pikir, kenapa saya tidak pernah bisa bermain gitar, bukannya tidak pernah mau belajar, hampir setiap hari saya belajar gitar, bahkan sampai membeli gitar dan rusak, tetapi tetap saja saya tidak bisa, sampai akhirnya saya menyerah ... iyah menyerah... tidak mau lagi belajar, saya berpikir, mungkin saya tidak berminat di bidang ini, akhirnya.. waktu waktu untuk bermain gitar, saya alihkan untuk membaca buku dan menulis artikel... dan saya ternyata lebih enjoy dan menikmati aktifitas baru ini. So .. Saya menyerah dalam bermain gitar, karena itu memang bukan pilihan hidup Akhirnya saya putar haluan dengan aktifitas lain, membaca buku dan menulis, ternyata dengan sikap menyerah yang saya ambil, saya bisa ambil hikmahnya.. Pengalaman yang bisa saya catat adalah, menyerah bukanlah hal negatif, karena kalau saya terus belajar bermain gitar, mungkin banyak waktu saya yang sia-sia Cerita lain adalah, sewaktu kuliah, saya terlena dengan kondisi masa kuliah, karena semua kebutuhan terpenuhi, tanpa bersusah payah mencari rizki, intinya selama saya kuliah, maka subdisi akan jalan terus pada akhirnya saya ambil keputusan, saya harus menyerah ... iyah menyerah, saya harus akhiri masa ketergantungan ini, dan akhirnya keputusan menyerah saya membuahkan hasil, saya lulus tepat waktu dan dengan nilai yang cukup memuaskan.. Setelah kuliah, saya mengajar menjadi asisten di laboratorium kampus, ditemani asisten lab saya yang pas saat itu saya rasa paling cantik, karena memang tidak ada saingannya setelah sekian lama mengajar di Lab kampus, dengan pengahsilan yang lumayan dan cukup untuk kondisi saat itu, tetapi khirnya saya putuskan saya harus menyerah, karena saya rasa ini bukan pilihan hidup saya, ada dua hal yang tidak saya dapat, pertama saya suka pekerjaan yang sifatnya mobile, menemukan sesuatu yang baru di satu daerah ke daerah lain, dan yang kedua intetraksi sosial secara langsung. akhirnya saya akan mencari kerja lain.. dan saya diterima disalah satu perusahaan swasta di Bandung. Saat bekerja, saya masuk dalam salah satu divisi yang berhubungan langsung dengan customer, dimana saya menjadi salah satu implementornya. tahun demi tahun saya lalui tugas menjadi implementor, banyak pengalaman menarik dan berguna yang saya dapatkan ... tetapi, sekali lagi akhirnya saya putuskan, saya menyerah.. iyah menyerah, karena ada tawaran lain yang saya rasa memang lebih menantang dan semoga mampu meberi kontribusi lebih.. saya menyerah menjadi implementor, dan akhirnya saya menjadi sesorang yang dipercaya mengelola lebih. Intinya adalah, saya menyerah bukan karena putus asa dan tak mau mencoba lagi, saya percaya salah satu alasan saya menyerah adalah pilihan hidup, saya tidak mungkin terus dalam kondisi kenyamanan. saya harus ambil sikap untuk ambil pilihan lain. Jadi, setiap kali kita akan memutuskan akan menyerah, pastikanlah bahwa sikap ini diambil karena pertimbangan pilihan hidup, bukan karena kita sudah putus asa dan tak berani mencoba lagi. Sekarang bagi teman teman yang masih hidup sendiri sedangkan usia dan kemampuan finansial sudah mencukup,ambil sikap.. menyerahlah dengan kondisi itu, akhiri segera ..ganti dengan pilihan hidup baru, yatu menikahlah Bagi teman-teman yang merasa jenuh dengan pekerjaan yang itu-itu saja, segera ambil sikap.. untuk menyerah dengan segala kejenuhan yang ada Ambil porsi lebih dan menantang, ajukan kepada atasan anda, bahwa anda punya kema;puan lebih dan layak dibayar lebih berikan kontribusi terbaik penuh energi bagi tempat bekerja kita. Bagi teman-teman yang terkukung oleh pakem atau aturan yang mengikat, sehingga membelenggu kreatifitas kita, cepat akhiri.. dan menyerahlah dengan kondisi itu. Ganti dengan suasana baru, ajukan penawaran perubahan aturan, pstikan bahwa ide anda lebih baik, dan mampu memberikan kontribusi berarti. Jika kita dipercaya sebagai Ibu rumah tangga dan mempunyai karier juga, nikmati .. karena betapa banyak orang yang tidak punya kesempatan tersebut. Bagi teman sejawat yang terpaku dalam target, segera ambil keputusan.. tambahkan target, karena dengan mimpi yang besar, peluang menjadi kenyataan akan lebih besar juga Besarkan mimpi anda .. dan bersiap-siaplah kesuksesan besar menghampiri Bagi teman teman yang masih menganggur, takut menghadapi kenyataan hidup.. ambil sikap segera, akhiri.. menyerahlah cepat, sebelum jauh terlena Nah ... Akhir kata, penulis hanya bisa menyarankan, cepatlah ambil keputusan untuk kehidupan yang lebih baik. Catata penulis: Penulis adalah salah satu karyawan di perusahaan swasta, berminat dalam bidang penulisan, masalah sosial, travelling dan kuliner. (Diilhami dari Buku Cara Dahsyat menjadi penulis Hebat, Kang Jonru)

Kamis, 01 April 2010

Kecerdasan Emosional :: Kemampuan lain yang harus dimiliki jika anda merasa ingin lebih

" Keberhasilan dan kegagalan ternyata sama, sama-sama dikerjakan didalam jatah waktu yang sama, cara pandang awalah yang membuat Beda hasil akhirnya "
Sahabat Maya ... minggu-minggu lalu, adalah hari-hari menegangkan bua adik-adik kita. karena kelulusan mereka sedang di uji didalam Ujian Negara (UN)
Terlepas pro kontra perlu tidaknya Ujian Nasional (UN) jadi faktor penentu kelulusa, penulis hanya berharap semoga adik-adik kita bisa lulus dengan jujur.
Dalam artkel kali ini, yang ingin dibahas adalah hal menarik kenapa hidup harus ada ujiannya. ada soal-soal kehidupan yang harus di jawab, harus ada proses belajar
agar siap pada saat ujian nanti.
Manusia adalah Makhluk yang unik, karena selain mempunyai emosi, manusia juga dibekali akal dan pengetahuan, inilah salah satu pembeda manusia dengan makhluk lainnya.
Akal dan pengetahuan akan terus berkembang seiring bertambahnya usia dan luasnya pergaulan dan lingkungan yang ditempati.
Pertanyaanya, mengapa kadar kemampuan manusia berbeda-beda ? untuk menjawab hal ini, banyak faktor yang mempengaruhinya.
Salah satunya adalah kadar kemampuan manusia itu sendiri dalam merespon dan merekam pengetahuan yang ada. Dimana kadar ukuranya biasanya di sebut IQ.
Pengetahuan menjadi penting, karena didalam kehidupan yang real, manusia akan bersaing dengan sesama manusia lainnya,dimana kompetensi menjadi bekal agar tetap eksis.
Makanya biasanya jika kita akan masuk kerja, melanjutkan kuliah, naik jabatan atau hal lainnya, biasanya kita akan diujikan terlebih dahulu. ini dilakuan untuk melihat kadar kecerdasan intelektual terkini dari kita.
Sahabat maya ..
Selain kecerdasan intelektual, adalagi tingkatan kecerdasan lain yang harus terus diasah dan ditingkatkan, yaitu kecerdasan emosional.
Saat ini banyak buku dan pelatihan yang membahas bagaimana pentingnya kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional menjadi penting karena, ini akna menjadi penyeimbang kecerdasan intelektual kita.
Kita ambil contoh, pada saat awal bekerja, kecerdasan intelektual lah yang diperlukan. karena secara teknis kita harus bekerja
dan mampu menyelesaikan persoalan teknis sesuai jadwal dan target yang ada
lambat laun, kita pasti akan berkembang, mungkin yang dulunya jadi bawahan , sekarang menjadi atasan
yang dulunya hanya dikerjakan sendiri, sekarang tidak lagi karena harus dikerjakan bersama -sama alias Tim
persoalan pun menjadi lebih rumit , kompleks dan penuh tekanan. Nah, ketika ini sudah mulai kita rasakan, kecerdasan emosional yang nanti akan lebih dominan harus kita kuasai.
Pada umumnya kecerdasan emosi berkaitan bagaiman baiknya kita berkomunikasi, bersikap, berpendapat, dan memberi apresiasi terhadap orang lain.
Paling mudahnya, penulis ambil contoh adalah tentang tugas keseharian Manajera area. sebut saja namanya Si A
Lima atau Enam tahun yang lalu, ketika menjadi staf, si A mungkin praktis lebih teknis dan murni orientasi tugas. Dia akan bekerja berdasarkan tugas yang dikerjakan,
tidak bahkan belum berpikir bagaimana caranya meningkatkan omzet perusahaan, meningkatkan kemampuan tim lain dan hal-hal lainnya.
Tetapi seiring waktu berjaan, Si A ini akan naik jabatan, mempunyai Tim dan Bertanggung jawab lebih terhadap perusahaan.
Pekerjaan yang dulu dikerjakan sendiri kini harus dikerjakan oleh bawahannya, tetapi secara umum Si A inilah yang tetap bertanggung jawab.
Selain itu, si A juga harus mampu berpikir strategis bagaiman omzet harus ditingkatkan, dengan keterbatasan kemampuan tim yang ada.
Belum lagi mengurus administrasi lainnya, seperti keuangan, anggota tim yang ingin naik gaji dan lain-lain.
Jika kita amati, ketika berubahnya status si A dari staf menjadi Atasan (baca : Manajer Area) ternyata dalam menyikapi persoala dan pencapaian kerja
kemapuan kecerdasan emosional lah yang lebih dominan. karena, dapat dibayangkan jika kemampuan emisonal tidak dominan. bagaiman Si A mampu menjelaskan uraian kerja dengan baik kepada timnya,
bagaiman si A Mampu berkomunikasi, mengawasi dan memberikan arahan bagaiman suatu target tahunan bisa tercapai.
Jadi semakin tinggi jenjang karier sesorang, semakin perlu dan dominannya kecerdasan emisonal ini.
Banyak kasus cerita, ketika jenjang karier seseorang meningkat, tetapi kecerdasan emosional tidak mengikuti, dia merasa terbebani, tidak lagi mampou berpikir cerdas dan jernih.
Yang timbul akhirnya dalah depresi, selalu buruk sangka dan pesimis dalam menjalani amanah kehidupan.
sangat disayangkan ...
Besarnya tanggung jawab yang kta emban, menjadi berat atau ringan, sekali lagi tergantung cara pandan dan sikap kita dalam menyikapinya.
Jika kita berpikir, Alhamdulillah ternyata saya masih dipercaya menjadi ketua kelas, menjadi kepala lab, menjadi kepala area, menjadi kepala tim atau lainnya, InsyaAllah semua akan lebih ringan dan mudah kta lalui.
tetapi jika sikap awal kita adala, "Aduh ...., tambah berat saja pekerjaan dan beban, boasanya, hasil akhirnya kurang begitu bagus.iap detik
Akhir kata, mari kita tetap untuk selalu bersemangat. Nikmati detik tiap detik kehidupan ini dengan selalu berpikir positif dan bijak. Sangat disayangkan jika, hari hari dilalui dengan keluh kesan dan rasa pesimis.
Karena jatah 24 Jam perhari yang kita lalui sangat berharga. hargai itu dengan rasa syukur untuk berbuat lebih baik lagi.
Catatan tambahan:
Penulis adalah pemerhati sosial, suka terhadap hal-hal yang luar biasa. bekerja disalah satu perusahaan IT terkemuka.
Pekerjaan utama menjaga omzet tetap tercapai sesuai terget, interaksi dengan customer dan menjaga etos kerja tim untuk tetap semangat.

Selasa, 23 Maret 2010

Prestasi Dan Sebuah Payung :: Dua hal berbeda yang bisa saling keterkaitan


Sahabat maya ...
setelah sekian lama tidak menerbitkan artikel, gatel juga ... kesibukan mengejar target triwulan pertama membuat lupa luangkan waktu untuk saling berbagi cerita dan bahagia

Hal menarik yang ingin diceritakan kali ini adalah tentang arti sebuah prestasi dan sebuah payung, apa menariknya ? mari kita bahas dimana sisi menariknya.
Sepekan yang lalu, diawal bulan pertama saya mengadakan pertemuan internal, membahas evaluasi dan rencana kerja triwulan pertama yang telah dan akan dilakukan.
kegiatan perkegiatan kita bahas, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja awal, mana kegiatan yang sudah close, progress dan bahkan masih open.
Alhamdulillah ... di Triwulan pertama ini, semua masih sesuai rencana kerja, bahkan ada beberapa kegiatan yang telah tercapai melebihi target awal.
Semua itu berkat kerjasama di internal Tim dan Suport dari rekan-rekan lainnya, patut kita syukuri, karena itulah yang akan menjadi bekal di tahapan selanjutnya.
Yang menarik .. ketika evaluasi sudah dilakukan, ada pertanyaan, perlukah Apresiasi diberikan atas prestasi yang telah dicapai ??
Ini memang sebuah pertanyaan klise yang selalu berulang, penghargaan ..penghargaan atas prestasi yang telah dilakukan.